SELAMAT DATANG Orang Endonesia..


Sabtu, 14 Januari 2012

Membangun PC Router dengan Windows XP


Mengendalikan Bandwidth Internet dalam Suatu Jaringan Komputer Lokal
Sutu jaringan tunggal internet sering digunakan oleh beberapa komputer baik dalam satu ruangan maupun dalam beberapa ruangan. Hal ini sering kita jumpai baik dirumah, di laboratorium sekolah, kantor atau warnet.
Secara sederhana, suatu jaringan tunggal internet dapat dibagikan langsung ke beberapa komputer melalui swicth hub, jika modem internet yang digunakan memiliki port output RJ45 (LAN), misalnya modem ADSL. Untuk modem wireless yang terkoneksi melalui USB, maka pembagiannya tidak dapat langsung melalui switch hub.  Berikut ini ilustrasi pembagian langsung koneksi tunggal internet pada modem ADSL.
Dengan topologi seperti ini, semua komputer yang terkoneksi melalui switch hub dapat langsung mengakses internet, dan masing-masing komputer memiliki hirarki dan aksesibilitas yang sama. Permasalahan yang muncul dengan sistem koneksi seperti ini adalah setiap komputer akan “berebut” koneksi dengan komputer lainnya, sehingga disalah satu atau beberapa komputer akan terasa adanya penundaan/jeda (lag) dalam akses internet, terlebih lagi jika salah satu komputer ada yang sedang mengunduh suatu file berukuran besar dengan akses yang premium. Kondisi ini sangat tidak diinginkan dan menimbulkan ketidaknyamaan masing-masing pengguna komputer, namun sayangnya type koneksi seperti tidak dapat dikendalikan dan ditingkatkan performanya.
Agar kita dapat mengendalikan dan memanajemen koneksi internet ditiap-tiap komputer maka kita harus mengubah type/topologi jaringannya.  Sebelum koneksi internet diserahkan ke masing-masing komputer melalui switch hub, koneksi  in harus diolah dulu oleh suatu PC yang bertugas sebagai router. PC ini selain bertugas sebagai router juga dapat digunakan untuk memilah dan membagi bandwidth ke masing-masing komputer sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan bantuan aplikasi/software tertentu. Topologi yang dapat digunakan untuk pengendalian seperti ini dapat diilistrasikan sebagai berikut.

PC router adalah suatu komputer dengan suatu system operasi (OS) tertentu yang bertugas untuk melakukan pembagian (sharing) koneksi internet yang dapat dikendalikan. Ada banyak OS yang dapat digunakan untuk PC router misalnya LINUX dan MICROTIK, namun WINDOWS XP pun juga dapat dimanfaatkan sebagai PC router.
SPESIFIKASI PC ROUTER
TIDAK PERLU TINGGI, 
KIRA-KIRA SETARA P4-1.7GHz/512 MB/20 GB.
Selanjutnya dalam artikel ini hanya akan dibahas tentang pemanfaatan Windows XP sebagai PC router yang terkendali.
Agar OS Windows XP dapat digunakan sebagai PC router, memerlukan kondisi PC sebagai berikut:
  1. PC memiliki 2 (dua) buah LAN CARD (untuk modem ADSL) sedangkan jika menggunakan modem USB kita hanya membutuhkan 1 (satu) LAN CARD tambahan.
  2. Mengaktifkan fitur Internet Connection Sharing pada Windows XP.
  3. Mengendalikan bandwidth tiap komputer dengan menggunakan aplikasi pengontrol bandwidth, misalnya SoftPerfect Bandwidth Manager.
  4. Miningkatkan kinerja browsing ditiap komputer dengan mengaplikasi “proxy internet caching”, sehingga browsing terasa tak dibatasi dalam bandwidth yang dikendalikan (dibatasi).
Penulis sengaja menyajikan artikel ini sedasar mungkin agar bagi rekan-rekan yang belum terbiasa untuk “ngoprek” jaringan dapat memahami dan mempraktekannya.

1.   Menyematkan tambahan 1 buah LAN CARD PADA PC ROUTER
Diasumsikan bahwa pada PC router ini telah tersedia 1 buah LANCARD ONBOARD.  Bagi yang sering bergelut dalam dunia perangkat keras komputer, penyematan LAN CARD ini mungkin dapat diabaikan.  LAN CARD yang banyak dijumpai di pasaran pada umumnya adalah PCI LAN CARD, yang dapat ditancapkan pada slot PCI di mainboard komputer.

Jika LAN CARD yang disematkan adalah LANCARD yang PnP (Plug N Play; bukan Plug N Pray) dan sudah memiliki “driver signing” dalam OS Windows XP, maka setelah disematkan maka LANCARD ini langsung terinstal otomatis dan aktif. Jika sudah terinstal dengan benar dan telah aktif maka di “Device Managaer” akan terdapat 2 (dua) buah LANCARD pada item “Network Adapter”. Hal ini berlaku baik untuk modem ADSL maupun modem USB. 

Jika setelah ditambahkan 1 LANCARD masih belum terdapat 2 buah LANCARD pada PC Router/Server, periksa lagi penyematannya apakah sudah benar, dan periksa juga apakah sudah terinstal drivernya. Coba cabut kembali LANCARD tambahan tersebut kemudian amati perubahan pada “Device Manager” (ingat mencabut dan menancapkan LANCARD harus dalam kondisi komputer mati). Kebanyakan kasus tidak terdeteksinya LANCARD karena belum terinstal drivernya dengan benar.
Setelah terdapat 2 buah LANCARD pada PC router, coba telusuri dan tandai LANCARD yang terhubung langsung dengan MODEM ADSL atau MODEM USB (Modem USB secara otomatis manambahkan 1 buah LANCARD ketika diinstal drivernya). Ujilah keadaan ini dengan mencoba browsing pada PC router, seharusnya dalam kondisi ini PC router sudah bisa browsing. Jika tidak bisa browsing, periksalah koneksi LANCARD tersebut ke MODEM. Perbaiki sampai PC router dapat browsing internet, jika sudah koneksi kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya.
Jika kita menggunakan modem ADSL dan menggunakan ISP speedy telkom, ada baiknya kita mensetting TCP/IP sebagai berikut:

Untuk di luar jakarta silahkan gunakan DNS server terdekat atau gunakan “Obtain an IP Address automatically”.
CATATAN: 
LANCARD yang terhubung langsung dengan modem 
untuk selanjutnya dinamai LAN1

2.  Setting Internet Connection Sharing Windows XP
Internet Connection Sharing (ICS) Windows XP menyaratkan sebagai berikut:
  • Komputer yang terhubung dalam ICS ini memiliki WORKGOUP yang sama.
  • IP Address yang berlaku dalam jaringan lokal adalah 192.168.0.0 s/d 192.168.0.255
  • Masing-masing komputer tidak boleh memiliki IP addres dan COMPUTER NAME yang sama.
Misalkan kita ingin membangun ICS dengan nama WORKGROUP nya adalah “DEFI” dan PC ROUTER diberi nama komputer “SERVER”.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (PADA PC ROUTER/SERVER):
  1. Mengubah nama WORKGROUP dan nama KOMPUTER. Klik kanan “My Computer”, kemudian pilih “Properties”.  Pada “System Properties” pilih box “Computer Name” kemudian pilih “Change” dibagian bawah. Ganti nama komputer dengan “SERVER” dan WORKGROUP dengan nama “DEFI”. Klik “OK”, “Appy” lalu “OK”.  Nama komputer dan Workgroup telah diubah. Restart komputer agar perubahan ini  diberlakukan. 
  2. Aktifkan ICS dengan cara: Klik kanan “My Network Place”, pilih “Properties”.  Akan muncul dua buah LANCARD dimana salah satunya yang terhubung langsung ke modem (LAN1). Klik kanan LAN1 ini pilih “Properties”, klik “Advanced” lalu contreng “Allow Other network users to connect this computer’s Internet connection”. Lalu Klik Ok.
  3. Pada jendela yang sama, klik kanan LANCARD yang akan dihubungkan ke komputer client melalui switch hub yaitu LAN2, pilih “Properties”, klik “Internet Protocol (TCP/IP)”, Isilah IP Address dengan “192.168.0.1” dan Subnet Mask dengan “255.255.255.0”. Klik “OK”, contreng “Show in notification area when connected”, klik “OK”. Restart komputer agar setting diperbaharui.

Sampai disini PC router sudah menyediakan pelayanan sharing internet. Selanjutnya adalah mensetting di masing-masing PC Client. Langkah-langkah pengaturan di PC Client adalah sebagai berikut:
  1. Pastikan bahwa LAN2 dari PC Router telah terhubung dengan kabel UTP (Kabel Lan RJ45) ke SWITCH HUB dan SWITCH HUB dalam kondisi hidup.
  2. Ubahlah “Computer Name” dengan “Cleint_1” dan “WORKGROUP” dengan “DEFI” seperti mengubahnya di PC Router/Server.
  3. Mulailah pengaturan IP Adress dari Client No. 1. Klik kanan “My Network Place”. Pada jendela ini akan terdapat 1 buah LANCARD, klik kanan LANCARD ini, pilih “Properties”, pilih “Internet Protocol (TCP/IP)”, klik “Properties”, isi IP Address dengan “192.168.0.2”, Subnet dengan “255.255.255.0”, Default Gateway dengan “192.168.0.1” dan DNS dengan “192.168.0.1”. Klik “OK”. Kemudian contreng “Show icon in notification area when connected”, lalu klik “OK”. Koneksi LAN akan terputus sementara kemudian tersambung kembali. 
 
Lakukan pengujian browsing pada PC Client ini, jika berhasil browsing maka ICS telah berhasil, namun bila masih belum bisa browsing maka ulangi langkah-langkah diatas dengan lebih teliti dan lebih  seksama. Lakukan pengaturan seperti ini pada semua PC CLient. Jika sudah semua PC Client terkoneksi dengan ICS maka dapat melangkah selanjutnya.

3. Membatasi Bandwidth dengan SoftPerfect Bandwidth Manager

Langkah selanjutnya adalah mengatur Download dan Upload untuk setiap PC client. Sebenarnya ada banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk tujuan membatasi download dan upload yang kompatibel dengan Windows XP.  Semua aplikasi untuk tujuan ini berbayar alias tidak gratis. Namun kadang-kadang kita memperoleh versi-versi lama yang telah di “crack” dengan aman dan dapat digunakan untuk kalangan terbatas.
Berdasarkan pengalaman “trial n error” dan perambahan di google maka saya menyarankan menggunakn aplikasi Soft Perfect Bandwidth Manager Ver. 2.5 (SPBM). Hanya disinilah kita dapat memperoleh aplikasi bandwidth manajemen yang ramah (cracked) tanpa resiko tersusupi oleh walware ataupun spam. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Download aplikasi. Aplikasi dapat didownload (kalau belum terhapus ini link downloadnya): DISINI Sangat disarankan untuk menggunakan versi ini saja agar tidak beresiko terkena walware dan spam.
  2. Extract hasil download ini di hardisk PC router dan instal di PC router tersebut (hanya diinstal di PC Server saja). Penginstalan mudah hanya klik next-next-finish dst.
  3. Jalankan Icon SoftPerfect Bandwidth Manager kemudian aktifasi dengan memasukan serial number yang terdapat dalam folder cracknya. Caranya dengan klik “Help”, pilih “Enter Licensi Code”. Setelah code dimasukan, restart lah komputer agar servis terhadap SPBM  ini aktif.
  4. Jalankan kembali SPBM, periksa apakah aktifasi telah berhasil dengan cara klik “Help” kemudian pilih “About...”. Jika aktifasi berhasil maka akan ada pesan bahwa “Licensed version”. Jika belum ada tulisan ini maka kita harus mengulang proses aktifasi karena jika aktifasi tidak berhasil maka servis hanya akan berjalan 30 hari (trial period).
  5. Buatlah “Rule” untuk membatasi download dan Upload di masing-masing client. Untuk membuat “Rule” ini klik “Rule” kemudian pilih “Add Rule” atau tekan “CTRL A”. Isilah Rule sesuai yang kita inginkan.
Berikut ini adalah contoh rule yang dibuat untuk membatasi download ditiap client sebesar 40000 Bytes/Sec dan Upload 10000 Bytes/Sec. Batas ini tergantung spesifikasi Bandwidth internet kita yang diperoleh dari ISP. Misalkan kita menggunakan Speedy dengan downstream 1024 Kbps(Kilo Bit Per Secon) dan Upstream 386 Kbps (Kilo Bit Per Secon), ini berarti speed download kita adalah 1024/8 = 128 KBps (Kilo Bytes Per Secon) dan speed upload kita adalah 348/8 = 48 KBps (Kilo Bytes Per Secon). Jika kita memiliki 10 PC Client maka secara adil tiap client akan memperoleh jatah download = 128/10 = 12.8 KBps dan jatah upload= 48/10 = 4.8 KBps. Namun karena masing-masing client tidak akan melakukan pekerjaan yang sama (download dan upload) pad saat yang bersamaan, maka kita dapat mengkonversikan angka ini dengan 1.5 kali. Sehingga batas download maksimum tiap client adalah = 12.8 x 1.5 = 19.2 KBps = 19200 Bps. Sedangkan Batas maksimum uploadnya adalah 4.8 x 1.5 = 7.2 KBps = 7200 Bps. Sesuaikan batas download dan upload dengan kapasitas bandwidth dan jumlah client kita.


Baris pertama dalam rule ini mengatur trafik antar Client dalam pertukaran data. Baris kedua dan ketiga mengatur trafik download dan upload di PC Router. Sedangkan baris selanjutnya adalah mengatur download dan Upload disetiap client.  Perhatikan bahwa rule untuk download “direction” nya adalah “Out” bukan “in”, dan sebaliknya untuk upload.  Hal ini karena yang mengatur pembatasan adalah PC Router sehinggi “download” bagi Client berarti “out” dari PC Router ke PC Client. 
Pada umunya orang menginstal SPBM ini di PC Client, berdasarkan pengalaman saya, jika SPBM ini diinstal di tiap PC Client maka jika seseorang mendownload menggunakan “download accelerator” seperti “Internet download manager” atau “uTorrent” dan sebagainya, maka aplikasi tersebut akan mem “bypass” SPBM sehingga trafik download menjadi “unlimited”. Tetapi jika SPBM diletakan di PC Router maka tidak akan ada aplikasi yang dijalankan di PC Client yang mampu mem “bypass” nya di PC Router. Untuk memonitor trafik bandwidth di tiap client kita dapat menggunakan icon “rule statistic”.

4. Mempercepat Browsing dengan Proxy Server
Sampai disini kita sudah berhasil mengontrol download dan upload. Akan lebih sempurna lagi jika masing-masing PC Client kita tambahkan aplikasi yang berfungsi untuk meng-caching perambahan internet yang dilakukan pengguna. Aplikasi yang membantu caching internet yang tidak berbayar adalah SQUID. Instalasi SQUID akan dibahas dikesempatan lain karena sudah CUUUUAAAAAPEEEEKKK....

Semoga bermanfaat.

Jumat, 13 Januari 2012

Merawat dan Memperbaiki Cardtridge Printer HP


Bagi pengguna komputer yang selalu berhubungan dengan hasil “hard copy” suatu dokumen atau olahan data, printer menjadi suatu peripheral yang sangat penting.  Pengenalan terhadap karakteristik dan sifat-sifat peripheral ini sangat diperlukan oleh pengguna agar pekerjaannya tidak terhambat oleh kerusakan atau kerewelannya. Pada umumnya kerewelan yang sering terjadi pada alat ini adalah hasil cetakan yang tidak optimal atau bahkan sangat buruk.

Ada banyak jenis dan type printer yang beredar dipasaran dan digunakan oleh orang, namun tulisan ini hanya akan membahas kasus pada printer Hewlet Packard, khususnya yang menggunakan Cardtridge 60 (Color and Black).
 
Selain itu tulisan ini tidak membahas bagaimana mengatasi Cardtridge yang “blinking” (suatu kondisi dimana cardtridge ini tidak dapat dikenali oleh printer atau dianggap rusak).  Perlu diperhatikan juga bahwa penulis tidak bertanggung jawab jika setelah mempraktekan tulisan ini mengakibatkan cardtridge tidak terdeteksi oleh printer,  walaupun  keadaan  ini sangat kecil peluangnya jika kita melakukan tahap-tahapan pekerjaan dengan hati-hati.

Mengenal Cardtridge
Cardtridge printer bukan hanya media penampung tinta tetapi didalamnya juga ada rangkaian microeletronik dan chipset yang bekerja  untuk menyeprotkan tinta melalui suatu membran. Kontrol terhadap rangkaian ini di atur oleh mesin printer (mainboard, kemudian disalurkan ke “carriage unit” melalui kabel flat tipis(thin flat cable), lalu kesuatu “array” kontak yang terdapat pada bagian belakang cardtridge. Kontak ini terlihat sebagai noktah berwarna kuning emas dan memang berlapis emas. Usahakan untuk menghilangkan listrik statis di tubuh kita sebelum menyentuk kontak ini agar tidak merusak rangkaian didalamnya.

Salah satu penyebab “blinking” cardtrdge adalah adanya kotoran yang menghambat kontak antara cardtridge dengan “carriage unit”. Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga kebersihan noktah ini dari kotoran atau karat. Gunakan tisu dan karet pengahapus pinsil untuk membersihan noktah ini sampai hilang kotoran dan karatnya.

Cardtridge ini berbentuk bangun balok dengan enam sisi. Sisi belakang terdapat noktah kontak, sisi depan polos dengan bagian “berkuping” untuk pegangan sewaktu mencabut atau memasukan cardtridge. Sisi kiri dan kanan polos dengan tulisan kode cardtridge dan tahun pembuatan. Sedangkan sisi bawah terdapat sederetan pori-pori mikro tempat keluarnya semburan tinta. Sisi atas adalah penutup cardtridge yang biasanya  diberi label kertas bertuliskan type cardtridge. Cardtridge ini terbuat dari plastic bercampur metal, sehingga mudah pecah jika terbentur atau tertekan.

Merawat dan Memperbaiki Cardtridge
Untuk menguji apakah pori-pori suatu cardtridge tidak terhambat atau mampet, kita dapat menggunakan tisu yang dilipat dan diletkan ditangan kiri, kemudian kita menekankan bagian bawah cardtridge ini ke tisu tersebut. Pada cartridge hitam, Jika terdapat garis hitam setebal  kl 1 mm dengan panjang  15-20 mm, tanpa terputus dan bercak-bercak maka dapat dipastikan cardtridge ini lancar semburan tintanya. Sedangkan pada cardtridge warna akan terdapat 3 garis warna yang berhimpit, yaitu MERAH, KUNING dan BIRU (mulai dari kiri ke kanan dimana noktah kontak menghadap searah dengan kita). Jika salah satu atau lebih garis warna tidak sempurna maka cardtridge tersebut perlu di “maintenance”.

Jika keadaan mampatnya pori-pori ini masih ringan, biasanya dapat diatasi dengan merendam  5 mm bagian bawah cardtridge ini kedalam air panas (dispenser). Namun jika perlakuanl ini tidak dapat memperbaiki performan cardtridge maka perlakuan lanjutan yang lebih intensif dapat diterapkan, yaitu dengan membongkar cartridge tersebut.

Bagian bawah (wadah) dan bagian atas atas suatu cardtridge merupakan bagian terpisah yang disatukan dengan sejenis lem yang kuat. Kedua bagian ini dapat kita lepaskan dengan sedikit teknik dan kesabaran. Gunakan pisau tipis atau “cutter” untuk memisahkan kedua bagian ini. Untuk melakukan ini dapat dilakukan dengan cara:
  1. Letakan cartridge di meja kayu datar, mulai dari sisi samping kiri atau kanan.
  2. Pada garis sambungan antara bagian bawah dan atas, tempelkan bagian tajam pisau atau “cutter” (memanjang sepanjang sisi cardtridge), kemudian pukul bagian atas pisau/cutter tersebut dengan pemukul yang ringan. 
  3. Lakukan hal ini kepada keempat sisinya, namun pada saat melakukan bagian sisi depannya dimana sisi belakangnya (berisi noktah kontak) menempel pada meja, maka kita harus melapisi meja ini dengan bahan/kain yang lembut dan bersih agar tidak merusak noktah kontaknya. 
  4. Lakukan hal it uterus berputar dan berulang, jika sambungan sudah agak melemah maka dapat sedikit dicongkel dengan bagian tajam pisau.
 
 




Jika cardtridge sudah terbuka, kita akan melihat bahwa didalamnya terdapat busa yang berfungsi sebagai penyerap tinta. 

  1. Ambilah busa ini dengan pinset, cuci dengan air dingin sampai bersih, keringkan dengan memeras dalam kepalan tangan kemudian tiriskan diatas tisu (jangan dijemur dalam terik matahari)
  2. Bersihkan bagian dalam wadah ini dengan mengucurkan air keran kedalamnya sampai bersih dari gumpalan-gumpalan tinta.
  3. Agak riskan) hisaplah dengan mulut dan lidah, pori-pori cardtridge yang terletak pada bagian bawahnya, sampai terasa lancar aliran udara yang dihisap. Lakukan hal ini di dekat air kran yang mengalir agar mudah membersihkan mulut kita.
  4. Tiriskan cardtridge ini dengan cara mengayun-ayunkan agar air yang tersisa bias terbuang dan agak kering.
  5. Keringkan dengan member alas tisu dan dianginkan (jangan dijemur).
Setelah busa dan wadah cartridge kering, kita dapat merakit ulang cardtridge tersebut.
  1. Isi wadah cardtridge dengan tinta kira-kira setinggi 5 mm sesuai dengan warna tintanya. Jika cardtridge hitam hanya ada satu kotak, sedangkan cardtrdge warna ada 3 kotak.
  2. Masukan kembali busanya secara perlahan sampai busa sama tinggi dengan bagian atas cardtridgenya (jangan sampai tintanya muncrat keluar).
  3. Biarkan beberapa saat agar tinta terserap oleh busa. Tambahkan tinta seperlunya agar busa cukup basah tapi jangan sampai luber agar tidak tercampur.
  4. Untuk cardtridge warna, perhatikan letak warnanya, yaitu MERAH, KUNING dan BIRU. 
  5. Tutup bagian atas, lekatkan dengan menggunakan isolatip bening yang tipis dengan rapid an tidak terungkit (rata). 
  6. Bersihkan bagian belakng noktah kontak dengan tisu dan/atau karet penghapus.
  7. Pasang kembali cardtridge ke printer dan lakukan pengujian pencetakan.
Jika kita melakukan dengan benar, bersih dan rapih maka hasil cetakan kita akan terlihat cemerlang seperti cardtridge baru. Bila terjadi “blinking” coba cabut kembali cardtridge, bersihkan kontaknya dan sedikit pukul-pukul keatas meja (perlahan) biasanya masih ada kotoran atau air yang mengembun disekitar kontak.

Semoga tulisan ini bermanfaat.